Dok.Library of congress |
Ketegangan di kawasan Jalur Gaza kian meningkat menyusul pernyataan kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pekan lalu, Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Pernyataan ini diikuti pula oleh pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem.
Pernyataan kontroversial itu pun menuai kecaman dunia. Bahkan PBB menilai bahwa langkah itu akan mengganggu resolusi perdamaian antara Palestina dan Israel. Sebaliknya, hal ini justru akan meningkatkan ketegangan antara keduanya.
Jauh sebelum konflik ini mencuat, Yerusalem pernah menjadi tempat yang menyenangkan dimana tiga agama, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi hidup saling berdampingan dalam masyarakat yang rukun.
Berikut merupakan foto langka yang merekam aktivitas di Yerusalem pada tahun 1930-an. Foto-foto ini merupakan koleksi dari Library of Congress.
Yerusalem di tahun 1930-an (Library of Congress)
: Tribun Jogja
0 komentar:
Post a Comment