Supermoon pertama di tahun 2018 ini dinamakan juga sebagai Full Wolf Moon. Supermoon ini merupakan supermoon terbesar dari dua supermoon yang terjadi pada bulan Januari 2018.
Sejarah nama Wolf Moon sendiri memiliki beberapa versi. Menurut Almanac.com, pada zaman suku asli Amerika dan kolonial awal, bulan purnama untuk bulan Januari disebut Full Wolf Moon. Fenomena ini tampak ketika serigala melolong karena kelaparan di luar desa-desa.
Secara tradisional, January Moon juga dikenal sebagai Old Moon. Sementara bagi beberapa suku asli Amerika, ini adalah Snow Moon, namun sebagian besar melukiskan nama itu pada bulan purnama berikutnya, pada bulan Februari.
Menurut Timeanddate.com, di zaman kuno adalah biasa untuk melacak perubahan musim dengan mengikuti penanggalan bulan daripada tahun matahari, yang terdiri dari 12 bulan yang menjadi dasar kalender modern.
Selama ribuan tahun, orang-orang di seluruh Eropa, serta suku-suku asli Amerika, menamai bulan-bulan menurut fitur yang mereka kaitkan dengan musim-musim di belahan bumi utara, dan banyak dari nama-nama ini sangat mirip atau identik.
Saat ini, nama bulan kuno itu banyak digunakan sebagai nama bulan purnama. Penjelasan umumnya adalah bahwa orang-orang Amerika Kolonial mengadopsi banyak nama dari suku Amerika asli dan memasukkannya ke dalam kalender modern.
Dan tampaknya penamaan itu kemudian merupakan kombinasi antara nama asli Amerika, Anglo-Saxon, dan Germanic yang melahirkan nama yang biasa digunakan untuk bulan purnama hari ini.
Dan beberapa tahun memiliki 13 bulan purnama, yang menjadikan salah satu dari mereka sebagai Blue Moon, yang tidak sesuai dengan sistem penamaan bulan purnama tradisional.
Dalam budaya Anglo-Saxon, bulan purnama Januari juga disebut Moon after Yule, yang merupakan masa festival kuno yang merayakan Titik Akhir Musim Dingin sekitar 22 Desember.
Pada tanggal 1 Januari 2018, Bumi berada paling dekat dengan bulan pada pukul 4:54 PM EST (4.54 AM WIB pada 2 Januari 2018), menurut EarthSky.org. Bulan penuh terjadi pada pukul 9:24 malam EST.
Supermoon terjadi saat bulan berada di perigee - titik terdekatnya dengan Bumi di orbit bulanannya - sekitar waktu yang sama dengan bulan purnama. Bulan terlihat sedikit lebih besar dan lebih terang dari pada rata-rata saat itu.
Bulan yang terlihat pada Hari Tahun Baru tampak lebih besar dari biasanya, namun kebanyakan orang tidak akan memperhatikan perbedaannya. Namun, berkat sebuah fenomena yang disebut "ilusi bulan", bulan mungkin tampak lebih besar saat mendekati cakrawala, jadi supermoon Tahun Baru ini menjadi sesuatu paling mengesankan.
sumber : Tempo.co