Bertubuh besar, bertato, dibalut seragam jaket kulit tanpa lengan, kacamata hitam, kalau tak plontos pasti gondrong. Bukan anak muda, tapi orangtua bangkotan berwajah sangar. Tunggangannya kuda besi Harley Davidson yang knalpotnya memekakkan telinga. Itulah gerombolan geng motor Hells Angels yang paling berkuasa di dunia.
Cam Stokes, penulis The Devils Are Here, novel tentang gang motor di New Zealand, menyebut asal-usul geng motor dimulai pada akhir Perang Dunia II ketika beberapa mantan tentara Amerika Serikat merasa bosan. Sejumlah kecil dari mereka membentuk geng motor dan menuju ke jalan raya dengan menunggangi sepeda motor bertenaga tinggi untuk mencari kegembiraan dan petualangan.
“Di dunia, ada tiga geng motor paling utama: Hells Angels, Bandidos, dan Outlaws,” tulis Cam Stokes dalam situsnya gangscene.co.nz.
Dalam situswebnya, anggota Hells Angels Motorcycle Club (HAMC) Charleston, AS, bernama Stew menulis bahwa keterkaitan HAMC dengan Grup Hell’s Angels Bomber B-17, yang terlibat dalam Perang Dunia II, hanyalah mitos. Dan mitos itu disebarluaskan oleh para penulis. “Mereka menyelaraskan HAMC dengan mantan tentara yang kembali dari perang di mana kegembiraan dan petualangan menjadi gaya hidup mereka,” tulis Stew, “Lineage Clarification,” dalam hells-angels.com. Para pendiri HAMC hanya menjadikannya sebagai inspirasi bagi pemberian nama HAMC, pilihan warna (merah dan putih), dan lencana.
Tapi kelompok itu memang terbentuk pasca-Perang Dunia II. Saat itu, tulis Hunter S. Thomson dalam “The Motorcycle Gangs,” yang dimuat The Nation, 2 Maret 2005, California menjadi tempat yang aneh. Orang-orang liar, yang mengendarai sepeda motor, bikin onar dan bising di jalanan. Ketika berhenti di satu tempat, mereka mabuk-mabukan dan membuat suasananya seperti neraka.
Puncak dari kegarangan mereka, tulis Cam Stokes, terjadi selama akhir pekan pada 4 Juli 1947. Asosiasi Motor America (AMA) menggelar balapan motor di Hollister, California. Para pengendara motor dari beberapa geng motor yang hadir malah balapan di jalan utama serta menimbulkan kekerasan dan gangguan. Polisi setempat kalah jumlah dan terjadilah kerusuhan. Terjadilah insiden yang kemudian dikenal dengan Riot Hollistar (Kerusuhan Hollister). Pada 1953, Marlon Brando dan Lee Marvin membintangi film The One Wild yang didasarkan pada peristiwa itu.
“Film ini memiliki efek besar pada ribuan anak muda penggemar sepeda motor di California,” tulis Thomson.
Tapi peristiwa itu justru menyatukan mereka. HAMC dibentuk pada 17 Maret 1948 di San Bernardino, California. Dengan cepat, sejumlah cabang berdiri di sejumlah wilayah dan negara. Saat ini, Hells Angels memiliki 3.000-3.500 anggota yang tersebar di 260 bagian di seluruh dunia. Mereka memiliki cabang di 33 negara.
Paling Ditakuti
Bandidos dibentuk di Houston, Texas, pada 4 Maret 1966 oleh Don Chambers. Geng ini memiliki cabang di sejumlah negara. Sementara Outlaws dibentuk pada 1959, namun mereka menelusuri asal-muasalnya sampai tahun 1935. Outlaws MC kadang-kadang dikenal sebagai AOA (American Association Outlaws). Anggotanya biasa memakai lencana AOA di bagian depan rompi mereka. Outlaws juga memiliki cabang di sejumlah negara.
Bandidos dan Outlaws umumnya bisa baikan satu sama lain. Keduanya rival bebuyutan Hells Angels.
Dari ketiganya, Hells Angels paling ditakuti. Mereka tak segan melakukan tindakan kriminal. Mick Jagger, misalnya, pernah jadi sasaran pembunuhan mereka. Ihwalnya, Jagger emoh memakai jasa pengamanan Hells Angels dalam konser Rolling Stones. Hells Angels marah atas penolakan itu. Mereka lantas berupaya membunuh Jagger di tempat peristirahatannya di Long Island, New York. Menggunakan perahu, mereka beramai-ramai menuju ke sana. Beruntung, badai datang dan membalikkan perahu yang mereka tumpangi.
Ini satu dari sekian banyak catatan kriminal Hells Angels.
“Hells Angels adalah geng motor terlarang di Amerika Serikat. Kebanyakan anggota geng adalah para kriminal yang biasanya menjadi pedagang narkotik, pelaku pemerasan, serta pelaku kriminal lainnya,” tulis Tempo, 16 September 2008.
Kriminalitas bukan milik Hell Angels semata. Bandidos, ketika hendak membuka cabang di Indonesia, pernah mendapat tentangan dari dua klub motor gede: Chopper Baztard dan Harley Davidson Club Indonesia. Mereka menganggap kehadiran Bandidos akan membahayakan negara. Soalnya, Bandidos memiliki catatan kriminal seperti kejahatan di jalanan, penyelundupan senjata api dan minuman keras, hingga perdagangan narkoba. Tapi Bandidos tetap saja berdiri di Bali dan Bandung.
Bandidos satu-satu geng motor impor yang punya cabang di Indonesia. Kiprahnya memang nyaris tak terdengar. Kegarangannya justru kalah pamor dari geng-geng motor lokal, yang kerap kali bertindak anarkis. Tentu saja dengan skala lebih kecil, sekadar ugal-ugalan di jalan dan berantem –ibaratnya, penjahat kelas teri.
Geng Motor di Indonesia
Sejak akhir 1980-an, geng motor bermunculan di kota-kota besar di Indonesia, bahkan kemudian merambah hingga pelosok kampung. Maklum, motor bukan lagi barang mewah. Dengan mudah, karena uang muka dan cicilan murah, kita bisa memilikinya. Para pemiliknya lalu membentuk klub motor; biasanya berdasarkan kesamaan merek, tak lagi berdasarkan pabrikannya. Mereka membangun solidaritas melalui touring atau kegiatan lainnya.
Sialnya, beberapa dari mereka kemudian jadi geng motor yang suka bikin onar. Geng motor yang eksis, dan tak jarang anarkis, umumnya berada di Jawa Barat. Empat terbesar adalah M2R atau Moonraker, Grab on Road (GBR), Brigade Seven (Brigez), dan Xlat To Coitus (XTC).
Moonraker merupakan geng motor paling lawas, didirikan 27 Oktober 1978. Pemilik salam wanieun(berani) memiliki anggota hingga ribuan orang, yang tersebar di Jawa Barat. Mayoritas anggotanya anak kolong (anak tentara). Awalnya klub ini terbentuk sebagai ajang silaturahmi para biker di Kota Bandung. Tapi sejak 1980-an, kelompok ini mulai disegani karena suka ngetrek di jalanan dan terlibat tawuran. Beberapa anggota geng bahkan membawa beceng (senjata api). Insiden kekerasan pun kerapkali terjadi.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan setempat dibuat pening oleh ulah mereka. Perang pun dilancarkan. Dari menyeret mereka dengan hukuman pidana hingga fatwa Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bandung yang menyatakan haram masuk geng motor. Bagaimanapun, aktivitas mereka bukan lagi sekadar kenakalan remaja.
historia.id
wah jadi itu asal usulnya yah
ReplyDeleteElever