Apa sih Panama Papers itu? Apa hubungannya suatu jasa di Panama dengan pengemplangan pajak, dan apalagi dengan kita? Kenapa ada nama-nama kayak James Riady, Rachmat Gobel, bahkan sampe Lionel Messi dan Jackie Chan?
Mari kita bedah sebenarnya apa itu Panama Papers dan juga menjelaskan bagaimana pengemplangan pajak dan pencucian uang bisa berdampak fatal, seperti kematian ribuan warga di Suriah!
Apakah Panama Papers itu ?
Panama Papers adalah 11,5 juta dokumen yang bocor dari database firma Mossack Fonseca yang berbasis di Panama, Amerika Latin.
Dokumen ini memuat nama pengguna jasa Mossack Fonseca di seluruh dunia untuk pemindahan uang di negara-negara tax haven. Pemindahan uang ini sering dipakai untuk mengemplang pajak dan mencuci uang.
Apa hubungannya sama ngemplang pajak?
Untuk memahami apa itu Panama Papers, kita perlu pahami dulu soal pajak-perpajakan. Normalnya, kalau perusahaan punya pemasukan, maka harus bayar pajak. Tapi kita bisa menghindari bayar pajak kalau kita pakai uang pemasukan itu untuk investasi.
Misalnya, pemasukan perusahaan sebesar Rp.100 juta. Kita pakai Rp.80 juta dari Rp.100 juta untuk investasi (misalnya pengembangan teknologi). Maka yang bisa ditarik pajak cuma Rp.20 juta sisanya.
Nah, uang Rp.80 juta tadi, alih-alih dipakai untuk investasi sungguhan, justru “dititipkan” ke perusahaan cangkang (shell company).
Perusahaan cangkang ini perusahaan yang cuma kelihatan cangkangnya, tapi tak ada isinya. Struktur organisasinya seolah-olah ada, tapi isinya ternyata nama office boy atau tukang sapu yang menandatangani dokumen perjanjian pembentukan perusahaan.
Supaya perusahaan cangkang tadi aman (tak ditarik pajak), maka perusahaan itu harus berbasis di negara-negara bebas pajak/pajak sangat rendah (tax haven). Misalnya: Panama, British Virgin Islands, Hong Kong, Singapura, Swiss, dsb.
Di negara-negara ini, transaksi keuangan bisa berlangsung dengan rahasia. Perusahaan juga bisa merahasiakan nama pemilik, jumlah pemasukan, dsb.
Terus di mana peran Mossack Fonseca?
Di sinilah peran Mossack Fonseca: mereka menjadi perantara bagi perusahaan dan tokoh politik, selebritas, dsb untuk mendirikan perusahaan di negara-negara tax haven.
Mossack Fonseca telah beroperasi selama hampir 40 tahun dan telah mendirikan 214 ribu entitas perusahaan yang terkait dengan orang-orang di lebih dari 200 negara. Jasa Mossack Fonseca inilah yang berperan penting: singkatnya, apa itu Panama Papers adalah bocoran data orang-orang yang membuat perusahaan di negara tax haven lewat perusahaan cangkang.
Uang yang “dititipkan” di perusahaan cangkang kemudian bisa diambil lagi tanpa ketahuan.
Cara 1: belilah saham dan obligasi atas unjuk (bearer shares and bonds) perusahaan cangkang tsb. siapa pun yang punya bearer shares and bonds berhak memilikinya secara penuh. Per lembarnya bisa bernilai USD 14 ribu (sekitar Rp.185 juta).
Cara 2: belilah sesuatu atas nama perusahaan cangkang, tapi dinikmati pribadi. Misalnya Anto mau beli rumah mewah, belilah atas nama perusahaan, lalu pura-puranya Anto menyewa rumah tsb.
Lalu apa sih bahayanya?
Perusahaan yang tak bayar pajak jelas menghambat pemerintah untuk memberikan layanan publik. Di Uganda, ada perusahaan yang bisa menghindar bayar pajak sebesar USD 400 juta, angka yang berkali lipat di atas anggaran kesehatan pemerintah Uganda.
Karena uang yang dititipkan di perusahaan cangkang tak bisa dideteksi, ini juga bisa dimanfaatkan untuk perdagangan gelap mafia narkoba, peredaran senjata ilegal, bahkan logistik pesawat jet untuk pengeboman di Suriah.
Tokoh dunia yang punya perusahaan di negara tax haven?
• Juan Pedro Damiani Anggota komite etik FIFA
• Michel Platini Presiden UEFA
• Lionel Messi Pesepakbola Argentina
• Amitabh Bhachchan Aktor film India
• Jackie Chan Aktor film Hong Kong
• Stanley Kubrick sutradara Hollywood
• Sigmundur Gunnlaugsson PM Islandia
• Nawaz Sharif PM Menteri Pakistan
• Alaa Mubarak Anak mantan Presiden Mesir
• Dov Weisglass Pengacara Israel
• Vinod Adani Pebisnis India, Adani Group
• Rafael Quintero Kartel narkoba Meksiko dan masih ada banyak lagi
Siapa tokoh Indonesia yang punya perusahaan di negara tax haven?
• James Riady Deputy chairman Lippo Group
• Hilmi Panigoro Presdir Medco Energi
• Garibaldi Thohir Presdir Adaro Energy
• Anthoni Salim Presiden Salim Group
• Sandiaga Uno Pebisnis, anggota Gerindra
• Gita Wirjawan Eks-Mendag SBY
• Chairul Tanjung Eks-Menko Ekonomi SBY
• Rachmat Gobel Eks-Mendag Jokowi
• Fransiscus Welirang Direktur Indofood Sukses
Makmur
• Muh. Riza Chalid Pebisnis migas, pelaku “Papa Minta Saham” Freeport
• Djoko S. Tjandra Pebisnis properti, buron kasus hak tagih Bank Bali dan masih ada banyak lagi
Apa ini semua ilegal?
Membuat perusahaan di negara tax haven tak selalu ilegal. Bahkan ada kalanya perlu. Pebisnis di negara seperti Rusia dan Ukraina kadang perlu membuatnya untuk mencegah digrebek “preman” di negaranya. Negara otoriter biasa mengirim centeng ke para pebisnis. Ada juga yang pakai untuk atur hak waris, seperti kalangan selebritas.
Tapi pengemplangan pajak dan pencucian uang fatal dampaknya. Ini yang harus diselidiki lebih jauh dan ditindak. Membedah apa itu Panama Papers hanyalah langkah awal: ini hanyalah puncak gunung es dari dunia gelap yang dilakukan pebisnis, penguasa, dan selebritas di seluruh dunia.
Youth Proactive