Thursday, September 7, 2017

ASAL MULA ISLAM DI MALUKU



kepulauan sulawesi

Tahukah anda bahwa Maluku dikenal dengan sebutan Jazirah al-Mamluk (Kepulauan Raja-raja) adalah sebuah negeri di Timur Indonesia yang yang sangat berpengaruh dengan empat kerajaan yaitu Jailolo, Ternate, Tidore, dan Bacan. 


Islam  masuk di Maluku melalui jalur perdagangan di abad ke-15. Alasan kenapa Islam masuk lewat jalur perdagangan, karena pada awal abad ke-15 Maluku Sohor sebagai kepulauan rempah-rempah yang menjadi sasaran pada pedagang asing untuk mendapatkan cengkeh dan buah pala. Pedagang-pedagang itu diantaranya dari Asia-Arab, Gujarat, Cina, dan pedagang-pedagang Jawa serat Melayu yang telah memeluk agama Islam.


Syekh Mansur adalah salah satu pedagang dari Arab yang meyiarkan Islam di Tidore pada masa pemerintahan Calano Caliati. Sementara Datu Maulana Hussein adalah salah satu pedagang dari Jawa yang juga berpengaruh dalam penyebaran Islam di Ternate pada masa pemerintahan Kalano Marhum. 


Sementara itu, Portugis menyebut bahwa Islam masuk di Maluku semenjak pelantikan Sultan Zainal Abidin ditahun 1486. Namun, sumber lain menyebut Islam sudah ada di Maluku sekitar 50-60 tahun sebelum tahun 1486. 


Setelah Islam masuk di Maluku, pengaruh dan perkembangan Islam belum kuat terutama di Ternate. Oleh sebabnya, Zainal Abidin pergi ke Jawa untuk mempelajari Islam secara langsung dari Sunan Giri. Sunan Giri adalah salah satu ulama atau wali terkenal di tanah Jawa. Dari sinilah muncul empat kerajaan Islam di Maluku yang disebut Maluku Kie Raha (Maluku Empat Raja).


Kesultanan Ternate yang dipimpin oleh Sultan Zainal Abidin (1486-1500); Kesultanan Tidore dipimpin oleh Sultan Mansur; Kesultanan Jailolo yang dipimpin oleh Sultan Sarajati; Kesultanan Bacan yang dipimpin oleh Sultan Kaicil Buko.


Penyebaran Islam di Maluku, tanpa terkecuali tidak dapat dipisahkan dari kerja keras seorang pedagang sekaligus muballigh asal Jawa bernama Datu Maulana Hussein. Ia tiba di Ternate pada 1465. Hussein adalah seorang muballigh besar pada masanya. Ia memiliki pengetahuan agama Islam yang luas dan dalam, serta pakar tilawah dan kaligrafi Arab. 


Dikisahkan pada suatu hari Hussein, dengan suara yang merdu dan keahlian membuat kaligrafi, setiap ia mendendangkan lantunan ayat-ayat suci membuat banyak orang berdatangan untuk mendengarkannya. Dengan demikian masyarakat perlahan-lahan mulai menerima Islam.


sumber : berbagai sumber

Related Posts:

  • Sejarah & Asal Usul Kapas Hingga Revolusi Industri Tanaman kapas termasuk dalam genus Gossypium. Kapas adalah tumbuhan asli daerah tropis dan sub tropis serta memiliki banyak spesies yang dibudidayakan di seluruh dunia. Kapas memiliki serat lembut dan terdapat biji… Read More
  • Sejarah Pertama Kali Perayaan Tahun Baru Berdasarkan Kalender Buatan Caesar, Tahun Baru Pertama Kali Dirayakan pada Masa Romawi. Tahun Baru pertama kalinya dirayakan pada 1 Januari 45 Sebelum Masehi (SM) seiring dengan berlakunya kalender Julian. Setelah di… Read More
  • Sejarah Singkat Pasukan Tjakrabirawa Berbicara soal pemberontakan G30S/PKI, salah satu hal yang paling diingat adalah soal Resimen Tjakrabirawa yang disebut-sebut sebagai pasukan yang melakukan penculikan dan pembunuhan enam Jenderal TNI AD. Dari berba… Read More
  • Diponegoro 8 Januari , 163 Tahun Yang Lalu Image.wikipedia Perjalanan hidup Pangeran Diponegoro adalah sebuah hijrah. Pada 8 Januari 1855, Pangeran Diponegoro wafat di tahanan pembuangan di Makassar. Keikhlasan dan kejujuran menjadi warna penting dalam episode … Read More
  • Apa Makanan Orang Jawa Kuno ? Ini Jawabannya..... Makanan seperti apa dan bagaimana rasanya yang dikonsumsi oleh masyarakat Jawa Kuno? Relief Karmawibhangga di kaki Candi Borobudur, Magelang, yang menggambarkan aktivitas masyarakat Jawa Kuno sedang memasak kura-kura.… Read More

0 komentar:

Post a Comment